Senin, 16 Oktober 2017

Review Jurnal "ANALISIS PERANAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PT MUSTIKA RATU YANG BERSERTIFIKAT ISO 9002"

Judul        : Analisis Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam meningkatkan produktivitas PT Mustika Ratu yang
bersertifikat ISO 9002
Jurnal       : Manajemen Mutu
Penulis      : Lina Rahardja
Volume      : Vol 2 No. 2
Tahun        : 2010
Reviewer    : Maulida Anggraini (Kelompok 3)
Tanggal      : 16 Oktober 2017

A.    ABSTRAKSI
Dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia dan sudah tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam perawatan wajah dan tubuh, maka untuk mencapai kepuasan konsumen, perusahaan harus mengeluarkan produk yang bermutu, sehingga disukai oleh konsumen.Dalam menjalankan usahanya perusahaan hendaknya selalu berorientasi pada kepuasan konsumen, perbaikan mutu secara berkesinambungan dan terlibat dalam semua proses. Prinsip ini dikenal dengan nama TQM (Total Quality Management). Dalam penerapan TQM tidak lepas dari standar mutu produk. Mutu produk itu sendiri ada standarisasinya untuk memudahkan kita dalam mengukur mutu dari standar yang berbeda-beda. Salah satu instrument pengukuran standar mutu yang digunakan dalam pabrikasi adalah ISO 9002
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis mengambil sampel salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, yaitu PT Mustika Ratu yang sudah menerapkan TQM (Total Quality Management) yang berhubungan dengan ISO 9002, untuk dijadikan studi kasus dalam menilai produktivitas perusahaan dengan menghitung QPR (Quality Product Ratio). Perbedaan dapat dilihat dari sebelum penerapan TQM dan setelah penerapan TQM, dengan indikasi meningkatnya produksi, berkurangnya produk cacat, dan berkurangnya pengerjaan ulang akibat cacat produksi.

B.    LATAR BELAKANG
Indonesia sebentar lagi akan ikut serta dalam perdagangan bebas AFTA (Asia Free Trade Agreement) pada tahun 2012 yang diharapkan dapat meningkatkan pesaingan di pasar domestik dan internasional. Jika kita ingin menjadi pemenang dalam persaingan bebas ini, maka kita harus memberikan produk-produk yang bermutu baik, bebas cacat, sesuai dengan selera konsumen, harganya murah, penyerahannya tepat waktu, aman digunakan, bersahabat dengan lingkungan, serta menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Produk dengan kriteria tersebut diataslah yang dapat menguasai pasar, sedangkan jumlah dan jenis produk semakin bertambah. Dengan demikian konsumen memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan mendorong para produsen untuk merebut pangsa pasar.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka muncullah filosofi baru yang menghendaki perubahan perilaku pada semua tingkat organisasi dan menaruh perhatian pada pentingnya kepuaan konsumen, yang dikenal dengan Total Quality Management (TQM) yang dalam bahasa Indonesianya diterjemahkan Manajemen Mutu Terpadu. Pada dasarnya, TQM ini merupakan suatu sistem yang mengetengahkan mutu sebagai usaha yang berorientasi pada kepuasan konsumen dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Untuk memenuhi tuntutan konsumen akan produk yang bermutu, maka disusunlah suatu standar mutu. Setiap produk yang mempunyai standar mutu yang berbeda-beda antara produk yang satu dengan produk lainnya, sedangkan jumlah dan kebutuhan konsumen berbeda-beda, maka standar mutu suatu produk akan banyak sekali. Berdasarkan hal tersebut, penyeragaman mutu sangat diperlukan agar standar mutu yang beraneka-ragam itu menjadi jelas dan dapat diterima oleh semua pihak. ISO 9000 merupakan standar sistem mutu yang diterbitkan pertama kali oleh The Internatonal Organization for Standardization (ISO) di Geneva, Swiss pada tahun 1987.
Dalam industri kosmetika di Indonesia, PT Mustika Ratu merupakan salah satu perusahaan terbesar yang telah memiliki sertifikat ISO 9002 yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas melalui analisa peranan Total Quality Management. Oleh karena itulah, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam Meningkatkan Produktivitas PT Mustika Ratu yang Bersertifikat ISO 9002”.

C.    TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.   Melihat penerapan TQM pada PT Mustika Ratu.
2.   Melihat penerapan ISO 9000 pada PT Mustika Ratu.
3.   Melihat peranan TQM dan ISO 9000 dalam meningkatkan produktivitas PT Mustika Ratu.
Dari hasil evaluasi dan penelitian yang telah dilakuakan, maka penulis berharap penelitian ini berguna bagi perusahaan dalam hal untuk:
a.      Meningkatkan kinerja, produktivitas dan pendapatan perusahaan.
b.      Membantu untuk mengatasi masalah yang sering terjadi di dalam proses produksi, mutu produk, pelayanan dan sebagainya.

D.    METODOLOGI PENELITIAN
1.    Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan studi kasus, yaitu dengan melakukan pembahasan atau permasalahan yang dihadapi oleh PT Mustika Ratu dalam melakukan penerapan TQM.
Alasan menggunakan pendekatan ini adalah permasalahan yang diteliti adalah kondisi yang terjadi di perusahaan, sehingga berguna bagi penulis untuk melihat secara langsung bagaimana penerapan teori-teori yang ada di dalam kondisi nyata.
2.    Variabel dan Pengukurannya
Variabel independen, yaitu variable yang tidak dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam hal ini adalah TQM yang dapat diukur melalui: customer focus, process improvement dan total involvement. Sedangkan variable dependennya adalah produktivitas yang dapat diukur melalui: Quality Prouctivity Ratio (QPR).
3.    Teknik Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa:
1.  Wawancara langsung
2.  Penlitian lapangan
3.  Studi kepustakaan

Data yang diperoleh penulis adalah:
1.  Data primer
Data ini berupa data-data tentang biaya produksi, jumlah total produk yang dihasilkan, jumlah produk cacat dan biaya pengerjaan ulang.
2.  Data sekunder
    Data berupa penerapan TQM, dokumentasi ISO 9002, sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta data yang diperoleh penulis dari buku-buku, literature, maupun dari hasil penelitian yang dilakukan.
4. Metode Analisa
                Metode analisa data yang digunakan penulis adalah:
1.  Metode kualitatif
Menganalisa data non parametrik, misalnya penerapan TQM, ISO 9002, manajemen perusahaan serta struktur organisasi.
2.  Metode kuantitatif
Mengnalisa data parametrik, misalnya menghitung tingkat biaya produksi per unit, dan menghitung QPR.

E.    HASIL PENELITIAN
1.  PT Mustika Ratu mengalami peningkatan mutu produk berdasarkan peningkatan produksi dan penurunan produk cacat.
2. Melalui penerapan mutu TQM, maka mutu produk akan selalu
    terjaga pada suatu standar tertentu. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sistem pengawasan mutu yang baik. Dengan adanya dokumentasian setiap kegiatan, maka tingkat kesalahan dapat diperkecil. Jika terjadi kesalahan, maka dapat segera diatasi sehingga tidak mengganggu proses produksi.

F.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dengan adanya penerapan TQM yang berkaitan dengan ISO 9002 adalah:
1.  PT Mustika Ratu mengalami peningkatan mutu produk berdasarkan peningkatan produksi dan penurunan produk cacat.
2.  Melalui penerapan mutu TQM, maka mutu produk akan selalu terjaga pada suatu standar tertentu. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sistem pengawasan mutu yang baik. Dengan adanya dokumentasian setiap kegiatan, maka tingkat kesalahan dapat diperkecil. Jika terjadi kesalahan, maka dapat segera diatasi sehingga tidak mengganggu proses produksi.
3.  Dengan penerapan TQM ini dapat menekan biaya produksi dengan berkurangnya produk cacat sehingga biaya pengerjaan ulang dapat ditekan.
4.  Manfaat tidak langsung adalah dapat meningkatkan motivasi karyawan PT Mustika Ratu. Hal inidisebabkan karena para karyawan dilibatkan secara langsung dalam pegambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan. Dengan terciptanya suasana kerja yang baik, maka kinerja perusahaan akan berjalan dengan baik pula.
Sedangkan PT Mustika Ratu dalam penerapan TQM yang tidak terlepas dari ISO 9002 juga mengalami hambatan-hambatan yang harus segera diatasi. Hambatan-hambatan tersebut adalah:
1.  Biaya penerapan TQM yang sangat besar juga dirasakan oleh pihak manajemen PT Mustika Ratu. Adapun biaya yang besar itu disebabkan karena adanya pelatihan-pelatihan bagi para manajer dan terutama untuk merubah sistem manajemen PT Mustika Ratu. Di sisi lain biaya yang besar tadi akan diimbangi oleh peningkatan produktivitas, penurunan produk cacat, dan berpeluang untuk meraih konsumen yang lebih banyak sehingga dapat mendukung peningkatan penjualan produk PT Mustika Ratu karena mutunya selalu terjaga dengan baik.
2.  Masalah program-program pelatihan penerapan TQM serta ISO 9002 yang hanya diberikan kepada para manajer level menengah dan keatas. Dengan pertimbangan atas mahalnya biaya program-program pelatihan jika seluruh karyawan diikutsertakan.

G.    KELEBIHAN JURNAL
1.  Kelebihan dalam jurnal ini adalah kita dapat mengetahui metode apa yang dipakai. Sebuah jurnal bisa dikatakan kuat jika menggunakan metode yang tepat.
2.  Kata kata atau pemilihan diksi yang dipakai Penulis juga mudah dipahami dan dimengerti.

H.    KEKURANGAN JURNAL
1.  Tidak terdapat flowchart pada bab 3, sehingga pembaca tidak dapat mengetahui dengan jelas langkah-langah penelitian yang dilakukan.



1 komentar: