Judul : Analisis Manajemen Mutu Terpadu (TQM)
dalam meningkatkan produktivitas
PT Mustika Ratu yang
bersertifikat ISO 9002
Jurnal : Manajemen Mutu
Penulis :
Lina Rahardja
Volume :
Vol 2 No. 2
Tahun :
2010
Reviewer :
Maulida
Anggraini (Kelompok 3)
Tanggal :
16 Oktober 2017
A.
ABSTRAKSI
Dengan semakin meningkatnya daya
beli masyarakat Indonesia dan sudah tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam
perawatan wajah dan tubuh, maka untuk mencapai kepuasan konsumen, perusahaan harus
mengeluarkan produk yang bermutu, sehingga disukai oleh konsumen.Dalam
menjalankan usahanya perusahaan hendaknya selalu berorientasi pada kepuasan
konsumen, perbaikan mutu secara berkesinambungan dan terlibat dalam semua
proses. Prinsip ini dikenal dengan nama TQM (Total Quality Management). Dalam
penerapan TQM tidak lepas dari standar mutu produk. Mutu produk itu sendiri ada
standarisasinya untuk memudahkan kita dalam mengukur mutu dari standar yang
berbeda-beda. Salah satu instrument pengukuran standar mutu yang digunakan
dalam pabrikasi adalah ISO 9002
Berdasarkan hal tersebut diatas,
penulis mengambil sampel salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, yaitu PT
Mustika Ratu yang sudah menerapkan TQM (Total Quality Management) yang
berhubungan dengan ISO 9002, untuk dijadikan studi kasus dalam menilai
produktivitas perusahaan dengan menghitung QPR (Quality Product Ratio). Perbedaan
dapat dilihat dari sebelum penerapan TQM dan setelah penerapan TQM, dengan
indikasi meningkatnya produksi, berkurangnya produk cacat, dan berkurangnya
pengerjaan ulang akibat cacat produksi.
B.
LATAR BELAKANG
Indonesia
sebentar lagi akan ikut serta dalam perdagangan bebas AFTA (Asia Free Trade
Agreement) pada tahun 2012 yang diharapkan dapat meningkatkan pesaingan di
pasar domestik dan internasional. Jika kita ingin menjadi pemenang dalam
persaingan bebas ini, maka kita harus memberikan produk-produk yang bermutu
baik, bebas cacat, sesuai dengan selera konsumen, harganya murah, penyerahannya
tepat waktu, aman digunakan, bersahabat dengan lingkungan, serta menjunjung tinggi
nilai hak azasi manusia. Produk dengan kriteria tersebut diataslah yang dapat
menguasai pasar, sedangkan jumlah dan jenis produk semakin bertambah. Dengan
demikian konsumen memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhannya dan hal
ini akan mendorong para produsen untuk merebut pangsa pasar.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka muncullah filosofi
baru yang menghendaki perubahan perilaku pada semua tingkat organisasi dan
menaruh perhatian pada pentingnya kepuaan konsumen, yang dikenal dengan Total Quality
Management (TQM) yang dalam bahasa Indonesianya diterjemahkan Manajemen Mutu
Terpadu. Pada dasarnya, TQM ini merupakan suatu sistem yang mengetengahkan mutu
sebagai usaha yang berorientasi pada kepuasan konsumen dengan melibatkan
seluruh anggota organisasi.
Untuk memenuhi tuntutan konsumen akan produk yang
bermutu, maka disusunlah suatu standar mutu. Setiap produk yang mempunyai
standar mutu yang berbeda-beda antara produk yang satu dengan produk lainnya,
sedangkan jumlah dan kebutuhan konsumen berbeda-beda, maka standar mutu suatu
produk akan banyak sekali. Berdasarkan hal tersebut, penyeragaman mutu sangat
diperlukan agar standar mutu yang beraneka-ragam itu menjadi jelas dan dapat
diterima oleh semua pihak. ISO 9000 merupakan standar sistem mutu yang
diterbitkan pertama kali oleh The Internatonal Organization for Standardization
(ISO) di Geneva, Swiss pada tahun 1987.
Dalam
industri kosmetika di Indonesia, PT Mustika Ratu merupakan salah satu
perusahaan terbesar yang telah memiliki sertifikat ISO 9002 yang berhubungan
dengan peningkatan produktivitas melalui analisa peranan Total Quality
Management. Oleh
karena itulah, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Analisis
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam Meningkatkan Produktivitas PT
Mustika Ratu yang Bersertifikat ISO 9002”.
C.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan
dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.
Melihat penerapan TQM
pada PT Mustika Ratu.
2.
Melihat penerapan ISO
9000 pada PT Mustika Ratu.
3.
Melihat peranan TQM
dan ISO 9000 dalam meningkatkan produktivitas PT Mustika Ratu.
Dari
hasil evaluasi dan penelitian yang telah dilakuakan, maka penulis berharap
penelitian ini berguna bagi perusahaan dalam hal untuk:
a.
Meningkatkan kinerja,
produktivitas dan pendapatan perusahaan.
b.
Membantu untuk mengatasi
masalah yang sering terjadi di dalam proses produksi, mutu produk, pelayanan
dan sebagainya.
D.
METODOLOGI
PENELITIAN
1.
Rancangan
Penelitian
Rancangan
penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan studi kasus, yaitu
dengan melakukan pembahasan atau permasalahan yang dihadapi oleh PT Mustika
Ratu dalam melakukan penerapan TQM.
Alasan
menggunakan pendekatan ini adalah permasalahan yang diteliti adalah kondisi
yang terjadi di perusahaan, sehingga berguna bagi penulis untuk melihat secara
langsung bagaimana penerapan teori-teori yang ada di dalam kondisi nyata.
2.
Variabel
dan Pengukurannya
Variabel
independen, yaitu variable yang tidak dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya,
dalam hal ini adalah TQM yang dapat diukur melalui: customer focus, process
improvement dan total involvement. Sedangkan variable dependennya adalah
produktivitas yang dapat diukur melalui: Quality Prouctivity Ratio (QPR).
3.
Teknik
Pengumpulan Data
Penelitian
dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa:
1. Wawancara
langsung
2. Penlitian
lapangan
3. Studi
kepustakaan
Data
yang diperoleh penulis adalah:
1. Data
primer
Data
ini berupa data-data tentang biaya produksi, jumlah total produk yang
dihasilkan, jumlah produk cacat dan biaya pengerjaan ulang.
2. Data
sekunder
Data
berupa penerapan TQM, dokumentasi ISO 9002, sejarah perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, serta data yang diperoleh penulis dari buku-buku,
literature, maupun dari hasil penelitian yang dilakukan.
4. Metode Analisa
Metode
analisa data yang digunakan penulis adalah:
1. Metode
kualitatif
Menganalisa
data non parametrik, misalnya penerapan TQM, ISO 9002, manajemen perusahaan
serta struktur organisasi.
2. Metode
kuantitatif
Mengnalisa
data parametrik, misalnya menghitung tingkat biaya produksi per unit, dan
menghitung QPR.
E.
HASIL PENELITIAN
1. PT Mustika Ratu mengalami peningkatan
mutu produk berdasarkan peningkatan produksi
dan penurunan produk cacat.
2. Melalui penerapan mutu TQM, maka mutu
produk akan selalu
terjaga pada suatu standar tertentu. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sistem
pengawasan mutu yang baik. Dengan adanya dokumentasian setiap kegiatan, maka
tingkat kesalahan dapat diperkecil.
Jika terjadi kesalahan, maka dapat segera diatasi sehingga tidak
mengganggu proses produksi.
F.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian dari bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dengan adanya penerapan TQM yang
berkaitan dengan ISO 9002 adalah:
1. PT
Mustika Ratu mengalami peningkatan mutu produk berdasarkan peningkatan produksi
dan penurunan produk cacat.
2. Melalui
penerapan mutu TQM, maka mutu produk akan selalu terjaga pada suatu standar
tertentu. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sistem pengawasan mutu yang baik.
Dengan adanya dokumentasian setiap kegiatan, maka tingkat kesalahan dapat
diperkecil. Jika terjadi kesalahan, maka dapat segera diatasi sehingga tidak
mengganggu proses produksi.
3. Dengan
penerapan TQM ini dapat menekan biaya produksi dengan berkurangnya produk cacat
sehingga biaya pengerjaan ulang dapat ditekan.
4. Manfaat
tidak langsung adalah dapat meningkatkan motivasi karyawan PT Mustika Ratu. Hal
inidisebabkan karena para karyawan dilibatkan secara langsung dalam pegambilan
keputusan untuk kemajuan perusahaan. Dengan terciptanya suasana kerja yang
baik, maka kinerja perusahaan akan berjalan dengan baik pula.
Sedangkan
PT Mustika Ratu dalam penerapan TQM yang tidak terlepas dari ISO 9002 juga
mengalami hambatan-hambatan yang harus segera diatasi. Hambatan-hambatan
tersebut adalah:
1. Biaya
penerapan TQM yang sangat besar juga dirasakan oleh pihak manajemen PT Mustika
Ratu. Adapun biaya yang besar itu disebabkan karena adanya pelatihan-pelatihan
bagi para manajer dan terutama untuk merubah sistem manajemen PT Mustika Ratu.
Di sisi lain biaya yang besar tadi akan diimbangi oleh peningkatan
produktivitas, penurunan produk cacat, dan berpeluang untuk meraih konsumen
yang lebih banyak sehingga dapat mendukung peningkatan penjualan produk PT
Mustika Ratu karena mutunya selalu terjaga dengan baik.
2. Masalah
program-program pelatihan penerapan TQM serta ISO 9002 yang hanya diberikan
kepada para manajer level menengah dan keatas. Dengan pertimbangan atas
mahalnya biaya program-program pelatihan jika seluruh karyawan diikutsertakan.
G.
KELEBIHAN JURNAL
1. Kelebihan
dalam jurnal ini adalah kita dapat mengetahui metode apa yang dipakai. Sebuah
jurnal bisa dikatakan kuat jika menggunakan metode yang tepat.
2. Kata
kata atau pemilihan diksi yang dipakai Penulis juga mudah dipahami dan
dimengerti.
H.
KEKURANGAN JURNAL
1. Tidak
terdapat flowchart pada bab 3, sehingga pembaca tidak dapat mengetahui dengan
jelas langkah-langah penelitian yang dilakukan.